Jumat, 28 Februari 2014

Redesain Pondok Pesantren As'adiyah

REDESAIN PONDOK PESANTREN AS’ADIYAH
SENGKANG KABUPATEN WAJO


Muhammad As’ad Hardin
Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar


ABSTRAK

Pondok Pesantren As’adiyah ini didirikan pada Kelurahan Lapongkoda. Pondok Pesantren As’adiyah terdiri beberapa tingkatan pendidikan yakni STAI, Aliyah, MTs Putera I (Madrasah Tsanawiyah Putera I), MTs Putera II (Madrasah Tsanawiyah Putera II), Madrasah Ibtidaiyah (MIA), Madrasah Dinia Auliyah (MDA)dan Taman kanak-kanak yang di tempatkan dalam satu kompleks pesantren pada area lahan seluas + 3 hektarPondok Pesantren As’adiyah sudah berusia cukup tuadan mempunyai bangunan yang juga sudah cukup tuasehingga untuk tetap menambah kualitas dan mengembangkan pondok pesantren ini butuh perubahan pada fisik dan penampilan bangunan yang bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tujuan agar nama baik pesantren tetap menjadi gelar yang baik dikalangan masyarakat.
Kata kunci ; Redesain, Pondok Pesantren As’adiyah, pendidikan, islam, budaya, lingkungan.


PENDAHULUAN

Pondok Pesantren As’adiyah ini didirikan pada Kelurahan Lapongkoda. Pondok Pesantren As’adiyah terdiri beberapa tingkatan pendidikan yakni STAI, Aliyah, MTs Putera I (Madrasah Tsanawiyah Putera I), MTs Putera II (Madrasah Tsanawiyah Putera II), Madrasah Ibtidaiyah (MIA), Madrasah Dinia Auliyah (MDA)dan Taman kanak-kanak yang di tempatkan dalam satu kompleks pesantren pada area lahan seluas + 3 hektar. Sedangkan kota yang menjadi tempat lahirnya pondok pesantren ini adalah kota Sengkang yang merupakan kota santri, gelar yang diperoleh kota tersebut dikarenakan oleh keberadaan Pondok Pesantren As’adiyah di kota tersebut.Beberapa daerah yang berada di luar kota Sengkang termasuk diantaranya berasal dari sumatera, kalimantan, ambon dan maluku datang berbondong-bondong ke pondok pesantren As’adiyah guna mendapatkan pembelajaran ilmu pengetahuan agama dan pendidikan umum lainnya. Disamping itu juga terdapat beberapa santri yang terdaftar dalam pondok pesatren tersebut merupakan  warga negara Malaysia. Namun pada halnya pondok pesantren ini mempunyai keterbelakangan fasilitas yang harusnya mampu memadai kebutuhan akan pusat pembelajaran agama islam, diantaranya adalah bangunan yang menjadi kunci utama dalam kebutuhan pokok kehidupan. Bangunan yang ada saat ini adalah bangunan tua yang merupakan bangunan yang sudah tidak masuk dalam kategori standar dalam perancangan arsitektur.
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka idealnya terdapat suatu solusi yang akan diajukan untuk memberikan saran akan pengembangan Pondok Pesantren As’adiyah kedepannya.
Redesain Pondok Pesantren As’adiyah, tidak terlepas dari tuntutan pemenuhan kebutuhan kualitas lingkungan desain yang sesuai dengan standar perencanaan.Standar perencanaan yang telah diolah dan diperhitungkan akan mampu mengantisipasi keadaan pondok pesantren yang telah diasumsikan 15 tahun kedepan. Dari hasil pengolahan data yang diolah dari penelitian dan surfei lokasi pondok pesantren dalam kurun waktu 1 tahun perkemabangan santrinya cukup pesat sedangkan kebutuhan lahan dan ruang sudah sangat terbatas untuk menerima santri yang cukup banyak.Untuk mendapatkan hasil perancangan yang baik untuk sebuah pondok pesantren perlu memperhatikan standar persyaratan desain yang telah dikaitkan dengan ajaran agama islam, rancangan bangunan pondok pesantren cenderung bercermin pada aturan yang telah ditentukan oleh ajaran agama islam yang kemudian dipadukan dengan persyaratan perancangan yang ada pada umumnya,
            Pembahasan ini bertujuan untuk meredesain dan merancang kembaliPondok Pesantren As’adiyah Sengkang Kabupaten Wajodengan pemenuhan nilai-nilai islam yang telah memenuhi kelayakan perancangan, khususnya menguraikan konsep-konsep penerapan desain pasif dan aktif pada bangunanyang bernuansa islam dan bersuasana alam yang menarik akan memberikan kesadaran bagi pengguna ponok pesantren. Contohnya dengan menampilkan beberapa desain yang bernuansa islam dan pengambilan filosofih dari alam dan budaya setempat.

RUANG LINGKUP & BATASAN PEMBAHASAN

1.        Bangunan yang akan dirancang merupakan tipe bangunan bermassa banyak, dengan fungsi utama sebagai pusat pendidikandengan teori islam terbanyak dibandingkan dengan sekolah umum lainnya, dan fungsi penunjang sebagai tempat belajar, berkreasi, dan pembentukan karaktersantriwan dan santriwati.
2.        Masalah perancangan dibatasi pada masalah arsitektur seperti studi lokasi, studi tapak, studi bentuk, studi ruang, studi utilitas bangunan, yang kesemuanya berfokus kepada desain Islami.
3.        Perancangan arsitektur didasarkan pada standar-standar literature yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bangunan sebagai pusat pendidikan agama islam. 
4.        Strategi penampilan bangunan yang diterapkan diantaranya :
a.       Menggunakan desain bernuansa islam
b.      Penerapan filosofi alam yang diambil dari unsur sarang lebah
c.       Memadukan konsep budaya bugis kedalam perancangan

METODE PERANCANGAN

Untuk mencapai hasil rancangan yang mendekati hemat energi, metode yang digunakan dalam perancangan ini yaitu ;
1.        Studi literature berupa pengumpulan data-data terkait perancangan pondok pesantren yang sudah ada pada umumnya
2.        Studi literature mengenai kebutuhan dan standar ruang untuk bangunan sekolah yang bertaraf internasional
3.        Survey lokasi perancangan, mengumpulkan informasi mengenai potensi-potensi fisik dan non-fisik lokasi perancangan yang menunjang keberhasilan perancangan.
4.        Menyusun konsep perancangan arsitektur yang sesuai dengan hasil olah data.
5.        Melakukan revisi perancangan, jika terdapat ketidaksesuaian antara konsep perancangan  dan hasil rancangan
6.        Menghasilkan rancangan pondok pesantren yang bertaraf internasional dengan pengaplikasian desain bangunan islam.


KONSEP& STRATEGI
PERANCANGAN PONDOK PESANTREN AS’ADIYAH


1.      Tapak
Karakteristik tapak perlu dipahami dengan baik untuk mengoptimalkan potensi yang ada untuk mencapai perancangan yang meliputi pemahaman ukuran, bentuk, kemiringan/kedataran, akses dan view tapak, lokasi dari bangunan lain disekitarnya, vegetasi. Lintasan matahari, arah dan kecepatan angin, interval temperatur dan kelembaban udara serta curah hujan perlu dianalisa. Lokasi jaringan utilitas umum serta peraturan tata bangunan, traffic kota perlu diperhitungkan untuk menentukan bagian lahan yang paling tepat untuk meletakkan bangunan.



2.      Orientasi Bangunan
a.      Orientasi terhadap matahari
Orientasi bangunan terhadap matahari akan menentukan besarnya radiasi matahari yang diterima bangunan. Semakin luas bidang yang menerima radiasi matahari secara langsung, semakin besar juga panas yang diterima bangunan. Dengan demikian, bagian bidang bangunan yang terluas (mis: bangunan yang bentuknya memanjang) sebaiknya mempunyai orientasi ke arah Utara-Selatan sehingga sisi bangunan yang pendek, (menghadap Timur – Barat) yang menerima radiasi matahari langsung.

b.      Orientasi terhadap Angin
Kecepatan angin di daerah iklim tropis panas lembab umumnya rendah. Angin dibutuhkan untuk keperluan ventilasi (untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni di dalam bangunan).
Posisi bangunan yang melintang terhadap angin primer sangat dibutuhkan untuk pendinginan suhu udara. Jenis, ukuran, dan posisi lubang jendela pada sisi atas dan bawah bangunan dapat meningkatkan efek ventilasi silang (pergerakan udara) di dalam ruang sehingga penggantian udara panas di dalam ruang dan peningkatan kelembaban udara dapat dihindari.

3.      Bentuk Bangunan
Bentuk bangunandiambil dari beberapa filosifih bentuk yang dipadukan dengan desain bangunan yang bernuansa islam yang memberikan karakter kuat terhadap pesantren untuk memperkenalkan dirinya sebagai bangunan islam sehingga mempunyai dampak langsung terhadap pengguna bangunan sebagai bagian dari keterlibatan pesantren yang harus tetap pada tataran ajaran islam yang telah diajarkan.

4.      Fasad Bangunan
Pengolahan fasade bangunan dengan relevansinya pada ratio area pembukaan / jendela dan fentilasi yang berperan penting dalam memberikan kenyamanan pada pengguna bengunan.
5.      Elemen Bangunan
Elemen bangunan (lantai, dinding, atap, langit langit, aksesori, lansekap) tetap dalam pemakaian standar pada umumnya.

6.      Utilitas Bangunan-peralatan Bangunan
Sistem utilitas yang digunakan pada bangunan tetap menggunakan sistem utilitas yang sudah ada pada umumnya dengan pemenuhan kriteria standar yang telah ditetapkan.
 
GAMBAR 1. Perspektif Kawasan
 GAMBAR 2. Konsep Bentuk
 GAMBAR 3. Konsep Sirkulasi dalam Tapak
  GAMBAR 4. Konsep Sirkulasi dalam Tapak
  GAMBAR 5. Konsep Struktur
  GAMBAR 6. Konsep Analisa Tapak
  GAMBAR 7. Konsep Analisa Site
  GAMBAR 8. Konsep Penataan Pola Tata Massa
 GAMBAR 9. Konsep Utilitas


DOKUMENTASI MAKET
 PROSES PEKERJAAN
 VIEW 1
 VIEW 2
 VIEW 3
VIEW 4

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar